PALOPO – Walikota Palopo, HM Judas Amir hingga saat ini, masih menegaskan jika dirinya belum bisa memberikan ijin kepada sekolah untuk melakukan proses pembelajaran tatap muka di sekolah.
Hal tersebut, disampaikan oleh Judas Amir saat menerima Pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Palopo, di rumah jabatannya, beberapa waktu lalu.
Pada pertemuan tersebut, Ketua PGRI Palopo, Kartini Alwi memaparkan simulasi persiapan pembelajaran tatap muka di Kota Palopo dihadapan Walikota Palopo.
Simulasi itu merujuk kepada Surat Keputusan Bersama Empat Menteri tentang kegiatan belajar mengajar di era kenormalan baru dan sesuai Perwal Nomor 10 tahun 2020.
Dimana katanya, desain pembelajaran tatap muka langsung itu berdasarkan banyaknya keluhan masyarakat dan terlebih orang tua siswa siswi dan juga kurangnya fasilitas penunjang pelaksanaan lainnya.
Walikota Palopo menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas gagasan dan desain pembelajaran tatap muka langsung yang disampaikan oleh PGRI palopo. Dirinya juga tak menampik atas keresahan yang dialami masyarakat ditengah pandemi Covid-19 saat ini.
Namun untuk saat ini Walikota belum berani memberikan izin pelaksanaan proses pembelajaran tatap muka langsung di sekolah, karena menurutnya untuk pembelajaran tatap muka, harus siap dulu. “Kita harus sangat siap, karena isi dari perwal masih perlu di terjemahkan lebih luas lagi,” terangnya.
Walikota pun menyarankan agar tenaga pendidik berinisiatif mendatangi alamat orang tua siswa untuk memberikan pemahaman sekaligus berdiskusi.
“Sampaikan ki bahwa saat ini di tengah kondisi ini, Walikota Palopo belum berani memberikan izin untuk melaksanakan proses pembelajaran tatap muka langsung,” katanya.
Senada dengan hal tersebut, Ketua Dewan Pendidikan Kota Palopo, Suaedi yang juga hadir menyarankan agar lebih berhati-hati dan pihak sekolah harus bisa lebih siap termasuk para gurunya.
Selain itu, dia juga menyarankan agar tenaga pendidik bisa merancang model pembelajaran online yang menarik dan lebih kreatifitas.
“Seperti model pembelajaran yang tidak membosankan dan tidak memberatkan orang tua dan peserta didik begitu juga dengan penilaian jangan berdasarkan online karena bisa saja yang mengerjakan tugas-tugas itu adalah orang tuanya atau keluarganya,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Dinas Pendidikan Kota Palopo berencana melakukan simulasi pembelajaran tatap muka yang akan dilakukan di 11 sekolah yang ada di Kota Palopo.
Simulasi tersebut dilakukan, untuk mewanti-wanti jika saja pada tahun 2021 mendatang, pemerintah pusat memberikan ijin untuk melakukan proses pembelajaran tatap muka. (*)
Komentar