Ketua IPMR dan Tokoh Masyarakat Rampi Desak Gubernur Sulsel Lakukan Permohonan Maaf

LUWU UTARA, LAYARNEWS.ID — Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, terancam dipolisikan warga Rampi. Cuitannya dalam pidato HUT ke-19 Luwu Timur, Sulsel beberapa waktu lalu mengundang kritikan dari sejumlah tokoh masyarakat yang ada di Rampi

“Kami lagi kordinasi untuk itu dengan seluruh warga dan keluarga,” ucap Freddy, selaku Tokoh masyarakat Rampi, Sabtu (14/5/2022)

Membuktikan keseriusannya dalam mengusut masalah tersebut ke pihak kepolisian, Freddy melakukan konsultasi ke sejumlah pakar Hukum yang ada di Luwu Raya.

“Pidato tersebut sementara kami pelajari untuk melihat aspek Pidananya. Kami juga sementara diskusi dengan Anak Rampi yang pengacara serta konsultasi dengan beberapa kawan yang punya background Hukum, kita tunggu saja,” bebernya

BACA JUGA :  Bupati Indah, Harap Luwu Utara Tuan Rumah Kejurnas Arung Jeram

Sementara ini pihaknya masih menunggu I’tikat baik dari Gubernur Sulsel untuk melakukan permohonan maaf kepada Warga Rampi atas cuitannya yang dianggap kurang beretika.

“Itu juga yg kami tunggu, kalau ASS minta maaf, maka persoalan ini kami anggap clear,” Pungkas Freddy

Dikonfirmasi terpisah, Ramon selaku tokoh Pemuda yang ada di Rampi sekaligus sebagai Ketua Pengurus Besar Ikatan Pelajar Mahasiswa Rampi (PB IPMR), mendesak kepada ASS untuk segera menyampaikan permohonan maaf kepada warga Rampi melalui media.

BACA JUGA :  2 Tahun Vakum, Semarak HUT RI di Sabbang Sukses Kembalikan Semangat Pemuda

“Saya selaku Ketua umum Pengurus Besar Ikatan Pelajar Mahasiswa Rampi (PB IPMR), mendesak Gubernur Sulsel untuk membuat klarifikasi dan permohonan maaf secara terbuka melalui media kepada warga Rampi terkait dengan pernyataannya yang menyinggung warga Rampi yang mengatakan ‘kenapa Rampi tidak sekalian keluar Indonesia?’,” ungkap Ramon

Menurutnya, ungkapan tersebut tidak pantas dijadikan sebuah bahan candaan di hadapan publig, mengingat rencana warga Rampi yang serius ingin memisah diri dari Provinsi Sulawesi Selatan.

“Kampung kami bukan bahan candaan. Jika niat bpk Gubernur ingin bercanda saya rasa ini keliru, apalagi ini forum resmi dan live di YouTube pasti banyak orang yang melihat di publik secara tidak langsung Gubernur Sulsel sudah menyinggung kami sebagai warga Rampi yang juga adalah bagian dari Sulsel,” tegas Ramon

BACA JUGA :  Lestarikan Lingkungan, PT MDA Serahkan Bantuan Bibit ke SMAN 7 Luwu

Ramon juga menegaskan, Gubernur Sulsel agar tidak bermain-main dengan candaan yang dapat memicu kemarahan warga Rampi yang saat ini kecewa atas kondisi jalan yang sekian lama belum ditangani secara maksimal oleh Pemkab Luwu Utara.

“Rampi juga adalah bagian dari NKRI jadi bpk Gubernur jangan seenaknya mengeluarkan bahasa yang terkesan bersifat rasis,” Pungkasnya.

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Komentar