Fadriaty Gelar Reses di Desa Posi 

Metro, Politik93 Dilihat

 LUWU, LAYARNEWS.ID — Reses yang dirangkaikan dengan Silaturrahmi ini digelar di Desa Posi Kecamatan Bua Kabupaten Luwu, Minggu 5 Juni 2022.

Kepala Desa Posi, Hj. Sanawiah yang mengawali sambutannya menyampaikan terima kasihnya dan rasa bangganya karena telah dikunjungi oleh DPRD Provinsi.

“Harus kita syukuri, karena tentunya kedatangan ibu Fadriaty ke Desa kita ini merupakan salah satu bentuk perhatian bagi daerah kita,” ucapnya.

Hj. Sanawiah juga menyampaikan bahwa Desa Posi ini salah satu Desa Tertinggal di Luwu sehingga betul-betul butuh perhatian.

“Apabila kami dikunjungi, apalagi dikunjungi oleh anggota DPRD Provinsi maka kita patut bersyukur, karena setiap yang datang akan membawa amanah yang baik,” ungkap Sanawiah.

Hj Sanawiah berharap, semoga kedatangan ibu Fadriaty bisa membawa harapan dan membawa keberkahan bagi Desa Posi.

“Di Desa Posi ini masyarakatnya kebanyakan hidup dari sumber pertanian yakni perkebunan dan persawahan jadi tentunya masyarakat ingin mengusulkan program bantuan dari segi pertanian” ucap Kades Posi

BACA JUGA :  Fadriaty : Silaturrahmi Salah Satu Cara Memperkuat Kesatuan Bangsa

Hj Sanawiah melanjutkan bahwa saat ini selama beberapa tahun terakhir banyak kelompok tani di Desa Posi ini menginginkan pembuatan saluran tersier bagi petani sawah karena sistem pengairan tidak lancar yang membuat hasil dari petani ini kurang maksimal.

Selain itu menurut Hj Sanawiah kalau di Desa Posi selain petani sawah juga banyak petani Jagung. Kelompok tani ini juga sangat membutuhkan mesin perontok biji Jagung guna untuk memudahkan dan menjaga kualitas dari hasil panennya tersebut.

“Jadi saya mewakili masyarakat dan para petani yang ada di Desa Posi ini sangat berharap banyak untuk bisa diperjuangkan di tingkat Provinsi agar aspirasi atau usulan program ini bisa terealisasi, tentunya sesuai regulasi yang ada,” ungkapnya.

Sementara itu Fadriaty Asmaun dalam sambutannya di hadapan ratusan konstituen, menyampaikan bahwa Reses yang dilakukan ini adalah suatu kewajiban bagi setiap anggota Dewan untuk turun langsung menemui konstituen mendengarkan aspirasi ataupun masukan.

BACA JUGA :  Reses di Tampumia Radda, Fadriaty : Aspirasi Rakyat Tetap Kami Perjuangkan

“Ini adalah kunjungan pertama kami di Posi sehingga tentu butuh perkenalan serta masukan dari pemerintah setempat dan mendengarkan aspirasi-aspirasi dari masyarakat sekaitan dengan kebijakan atau program-program yang ada di Provinsi,” ucap Srikandi Luwu Raya itu.

Fadriaty, menyampaikan bahwa Luwu ini adalah daerah pertanian sehingga memang sangat dibutuhkan program-program atau bantuan yang sekaitan dengan itu.

“Termasuk kecamatan Bua dan Desa Posi ini, sehingga perlu kita fikirkan program-program yang cocok agar bisa meningkatkan hasil panen dan membuat petani bisa sejahtera,” ucap Wakil Ketua Komisi D DPRD Provinsi Sulsel itu.

Fadriaty menyampaikan bahwa sekaitan yang telah diutarakan oleh Kepala Desa tadi tentang kebutuhan para petani yang ada di Desa Posi tentunya ini akan menjadi perhatian kami

“Saluran tersier dan mesin perontok Jagung yang telah diutarakan oleh Kepala Desa, Insya Allah akan menjadi perhatian bagi kami, karena saluran tersier dan mesin perontok biji Jagung ini bisa dianggarkan melalui dana APBD Provinsi Sulawesi Selatan,” ungkap Fadriaty yang akrab disapa Enceng itu.

BACA JUGA :  Fadriaty Gelar Penyebarluasan Peraturan Daerah Tentang Penyelenggaraan Bantuan Hukum di Suli

Fadriaty mengatakan bahwa ketika melakukan Reses, aspirasi atau program yang diusulkan oleh masyarakat itu didominasi dari sektor Pertanian.

“Karena Luwu memang daerah pertanian sehingga saya banyak mengusulkan dan menurunkan bantuan alat-alat pertanian, karena itu menjadi kebutuhan masyarakat di Luwu,” terangnya.

Dalam kesempatan itu juga Fadriaty menyampaikan bahwa untuk tahun ini untuk pengerjaan jalan dari Kecamatan Bua menuju Toraja serta pengerjaan penambahan Run Way Bandara Laga Ligo Bua kembali dianggarkan melalui APBD Provinsi Sulsel.

“Total anggaran yang dikucurkan oleh Pemprov Sulsel untuk pengerjaan jalan dari Kecamatan Bua menuju Toraja serta pengerjaan penambahan Run Way Bandara Laga Ligo Bua itu Rp. 24.5 Miliar. Didalamnya sudah termasuk biaya pembebasan lahan milik warga,” ucap Fadriaty.

 

(*)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Komentar