PALOPO, LAYARNEWS.ID — 10 orang perawat suka rela di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas Kecamatan Sendana, Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel), keluhkan insentif upah jaga yang tak kunjung dibayarkan. Sejak 7 bulan terakhir para perawat itu menunggu kejelasan dari kepala puskesmas setempat.
“10 orang kami semua, sudah lama ini belum dibayarkan insentif jaga, 7 bulan mi,” ucap N, salah satu perawat puskesmas Sendana beberapa waktu lalu.
Tak hanya itu, ia bahkan membeberkan jika tahun sebelumnya (2021) pihaknya hanya menerima upah jaga selama 4 bulan.
“Tahun lalu cuma empat bulan ji, tapi tahun ini tidak ada sama sekali dicairkan,” bebernya.
Menanggapi hal itu, Wahidin, Kapus Sendana mengaku telah membayar 1 bulan insentif upah jaga malam menggunakan anggaran pagu pokok 2022.
“Semua sudah cair sesuai pagu pokok 2022 dan sudah diberikan untuk 1 bulannya,” ucap Kepala Puskesmas Sendana, Wahidin saat dikonfirmasi, Minggu (7/8/2022).
Sementara untuk pencairan 6 bulan akan dilakukan pada perubahan anggaran tahun 2022. Anggaran di pagu pokok 2022 menurutnya hanya cukup untuk 1 bulan.
“Anggaran di pagu pokok 2022 cukup hanya 1 bulan, sisanya nanti diusulkan di perubahan 2022,” katanya.
Kendati mogoknya 3 Nakes tersebut, wahid mengatakan tidak memberikan pengaruh apapun yang berdampak pada pelayanan di puskesmas tempatnya bertugas.
“Untuk pelayanan tetap berjalan seperti biasanya,” singkatnya.
Wahid bahkan mengutarakan tak pernah bermain-main dengan anggaran yang menyangkut hak orang lain, khususnya upah jaga Nakes.
“Buat apa saya mau makan haknya orang. Saya tidak berani sentuh karena kalau masalah kayak begtu, kita semua tau itu dosa, cuma memang kita hanya bisa bayar itu untuk 1 bulan sisanya akan saya usahakan di perubahan anggaran,” tandasnya.
Sementara itu, Kadis Kesehatan Palopo, Taufiq mengatakan, 3 orang Nakes Kecamatan Sendana mogok karena adanya kekeliruan yang dipahami tentang upah jaga malam.
“Jadi yang buat keliru ini, mereka kira anggaran (Upah jaga) itu sudah cair dan tidak diberikan,” ucap Kepala Dinas Kesehatan Kota Palopo Taufiq, melalui sambungan telepon.
Taufiq membeberkan bahwa pencairan anggaran 9 juta yang dimaksudkan bukan untuk upah jaga, melainkan untuk Biaya Operasional Puskesmas.
“Pencairan kemarin itu yang 9 juta bukan untuk jaga malam tapi untuk bantuan operasional puskesmas (BOK), dia kira sudah cair padahal belum,” katanya.
Sementara untuk 6 bulannya dikatakannya belum ada lantaran laporan dari Puskesmas Sendana terlambat diserahkan ke Dinas Kesehatan Kota Palopo
“Yang untuk 6 bulannya memang belum ada dalam anggaran kemarin, karena laporannya agak lambat dikumpulkan,” imbuhnya.
Taufiq mengatakan akan mengupayakan sisamya melalui dokumen laporan yang telah diterimanya untuk segera dimasukkan dalam perubahan anggaran.
“Dokumen laporannya sudah masuk, kita upayakan di perubahan anggaran nanti, supaya bisa dicairkan sekaligus 6 bulan,” pungkasnya.
Komentar