PALOPO, LAYARNEWS.ID — Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) cabang Palopo, menggelar aksi unjuk rasa di depan kampus Universitas Muhammadiyah Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel). Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk penolakan terhadap kebijakan Pemerintah yang menaikkan harga BBM bersubsidi.
Tampak sejumlah mahasiswa membentangkan spanduk bertuluskan “IMM Menggugat, Pemerintah Wajib DAD”. Massa aksi juga sempat memberhentikan salah satu mobil truk untuk digunakannya menyampaikan beberapa poin tuntutan.
Jendral lapangan, Almufakhir Idris, mengatakan kenaikan harga BBM akan memberikan pengaruh pada kebutuhan primer masyarakat.
“Menurut kajian teman2 IMM, bahwa kenaikan BBM sebagai salah satu bahan primer di masyarakat akan memiliki efek domino terhadap berbagai sektor kehidupan dalam produksi, konsumsi, dan distribusi barang,” katanya kepada wartawan
“Kami tegas menolak kenaikan harga BBM yang jelas akan berdampak pada berbagai kebutuhan masyarakat dan implikasi logis dari hal ini adalah masyarakat semakin merintih,” tegas idris.
Ia juga mendesak pemerintah untuk segera mencopot dirjen dan BPH Migas karena dianggap kurang bertanggung jawab atas maraknya mafia migas di indonesia.
“Menurut kami itu sangat berdasar karena dua posisi jabatan tersebut kami anggap orang yang harus bertanggung jawab atas maraknya mafia Migas di Indonesia saat ini,” tegasnya.
Berikut 3 poin tuntutan IMM Cabang Palopo:
1. Menolak kenaikan BBM
2. Mendesak pemerintah melakukan penstabilisasian sandang pangan
3. Copot dirjen dan Kepala BPH Migas
Komentar