Menparekraf Gelar Kunjungan ke Desa Wisata Kambo di Palopo, Harap Bisa Tembus 50 Besar

PALOPO, LAYARNEWS.ID — Ratusan warga memadati lokasi Desa Wisata Kambo yang terletak di Kelurahan Kambo, Kecamatan Mungkajang, Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel), menyambut kedatangan Mentri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno. Kunjungan itu dalam rangka pemberian Anugerah 50 Desa Wisata Terbaik di Indonesia.

Mentri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno bersama rombongan tiba di lokasi pada Rabu (12/10), Pukul 09:30 Wita dan disambut dengan tari Angngaru yang berasal dari masyarakat adat Suku Rongkong dan antusias masyarakat yang berada di lokasi kegiatan.

“Saya melihat-melihat produk-produk ekonomi kreatif di sini sangat unggul, terutama tadi saya ditantang membuat Sarabba dan juga ongol-ongol khas makanan di sini (Kambo),” kata Sandiaga Uno, kepada wartawan, Rabu (12/10/2022).

Ia berharap sejumlah produk ekonomi kreatif bisa diunggulkan. Tak hanya itu ia juga berharap daya tarik Wisata Desa Kambo bisa terus dikembangkan sehingga bisa menginspirasi beberapa spot foto.

BACA JUGA :  Manjakan Pengunjung, Bukit Mungkajang Sajikan Keindahan Kota Palopo di Malam Hari

“Jadi beberapa produk ekonomi kreatif ini bisa kita unggulkan dan daya tarik wisatanya yang bisa kita kembangkan, nanti mudah-mudahan kampung Wisata Kambo, Kecamatan Mungkajang ini mampu untuk menginspirasi beberapa spot-spot lain,” tuturnya.

“Tadi kata dewan juri ada potensi wisata lain di Kambo Highlind ini, nanti kita liat agar pokdarwis-pokdarwisnya bisa mengembangkan kedepan,” sambungnya.

Melalui kunjungannya ke Desa Wisata Kambo ini, ia berharap destinasi wisata tersebut bisa menembus 50 besar destinasi wisata terbaik lainnya.

“Mudah-mudahan ini bisa menjadi penanda bahwa di tahun 2022 Desa Wisata Kambo Kecamatan Mungkajang, Kota Palopo berhasil menembus 50 besar wisata terbaik,” terangnya.

Ia juga mengutarakan kekagumannya terhadap pemandangan yang ada di wilayah kawasan destinasi wisata kambo tersebut yang menyajikan sebuah pemandangan yang indah di wilayah pegunungan.

“Kesannya saya pertama pemandangan yang sangat indah, pemandangan ini juga menjadi daya tarik yang bisa dikemas dalam konsep Sun Rise terutama kalau malam karena ada lampu-lampu pemandangan Kota (Palopo),” tandasnya.

BACA JUGA :  Guru SMA Negeri 6 Palopo Raih Penghargaan Nasional di Ajang Sains Education Award

Sementara itu Wali Kota Palopo, H.M. Judas Amir saat ditemui, berharap kehadiran mentri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dapat mendorong semangat masyarakat dan pemerintah untuk senantiasa mempromosikan destinasi Desa Wisata Kambo.

“Tentu saya berharap kehadiran Menparekraf ini lebih mendorong lagi perasaaan masyarakat dan pemerintah di kota Palopo, untuk lebih melakukan lagi sesuatu yang bersifat bisa mendorong juga perasaan orang lain datang ke sini,” kata Wali Kota Palopo, H.M. Judas Amir, saat dikonfirmasi.

Selain destinasi wisata Desa Kambo, Wali Kota Palopo juga berencana menjadikan Kota Palopo sebagai Kota Pariwisata Kesehatan. Alasan itu ia sampaikan karena hampir di seluruh tempat pelayanan kesehatan, pihaknya menyiapkan fasilitas Rest Area.

“Karena Palopo ini adalah kota jasa maka mau tidak mau, itu yang harus kita ciptakan. Alhamdulillah di kota palopo ini kita sudah sampaikan ke tim penilai, bahwa di Palopo ini kita sudah canangkan Kota Pariwisata Kesehatan, karena hampir di seluruh tempat pelayanan kesehatan, itu sudah kita siapkan Rest Area,” ungap Judas.

BACA JUGA :  Destinasi Liburan Musim Salju di Tohoku Jepang

Ia juga menargetkan sebuah lokasi wisata baru bisa sesegera mungkin diadakan di wilayah perbukitan kawasan Kota Palopo yang terletak di Kelurahan Peta, Kecamatan Sendana.

“Insya Allah ada waktu yang tidak lama lagi dalam waktu ini, kita akan kembangkan di Kelurahan Peta ini objek wisata yang luas di daerah ini seperti lapangan Golf dan tempat wisata lainnya,” jelasnya.

Judas mengaku telah menyiapkan desain untuk destinasi wisata tersebut. Kendati begitu, pihaknya masih menunggu persetujuan dari kementrian Desa dan Transmigrasi

“Sudah ada desainnya dan ini sisa meminta persetujuan Kementrian Desa dan Transmigrasi,” pungkasnya

Komentar