KUTAI TIMUR, LAYARNEWS.ID – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) merencanakan pembangunan museum pendidikan dan budaya di tahun 2025 mendatang.
Museum ini akan berdiri di atas lahan seluas empat hektar di Jalan Sukarno Hatta, Sangatta, tepatnya setelah area kampus Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIS).
“Lahan yang kita siapkan untuk museum ini luasnya mencapai empat hektar, berlokasi di Jalan Sukarno Hatta, setelah kampus STAIS Sangatta,” ungkap Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kutim, Padliansyah, Sabtu (02/11/2024).
Pada perubahan anggaran tahun ini, Disdikbud Kutim sudah mengalokasikan dana untuk membersihkan lahan tersebut yang saat ini masih ditumbuhi rumput liar.
“Kami sudah anggarkan untuk pembersihan lahan karena rumputnya sudah tinggi. Nantinya akan dibersihkan dan dibuat akses jalan yang nyaman,” tambahnya.
Museum ini diharapkan dapat menjadi tempat untuk memajang berbagai barang peninggalan budaya Kutim yang memiliki nilai sejarah dan pendidikan.
Selain barang-barang purbakala, museum ini akan menampilkan artefak budaya yang terkait dengan pendidikan, seperti buku yang mendokumentasikan festival adat di Marukangan, Sandaran, yang telah tercatat dalam Hak Kekayaan Intelektual (HAKI).
Padliansyah juga mengungkapkan bahwa museum tersebut akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas, termasuk studio dan layar empat dimensi untuk memberikan pengalaman yang lebih interaktif bagi pengunjung.
“Insyaallah museum ini akan memiliki koleksi yang lengkap, dari artefak budaya Kutim, buku dokumentasi festival budaya, hingga studio. Kami berupaya agar fasilitas museum ini benar-benar memadai,” jelasnya.
Sebagai tambahan, Disdikbud Kutim menganggarkan sekitar Rp 2,5 miliar untuk pembangunan gedung museum ini pada tahun 2025. Dengan hadirnya museum ini, diharapkan masyarakat Kutim dapat semakin mengenal dan mencintai warisan budaya lokal. (*)
Komentar