KUTIM, LAYARNEWS.ID – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) memberikan santunan senilai 65 juta rupiah kepada enam keluarga korban kebakaran di Desa Kernyanyan, Kecamatan Telen, Kutim pada Kamis (5/12/2024).
Penyerahan bantuan ini dilakukan langsung oleh Ketua Baznas Kutim, KH Masnif Sofwan, yang disaksikan oleh Bupati Ardiansyah Sulaiman.
Selain santunan uang tunai, Dinas Sosial Kutim juga memberikan 7 paket sembako dan sandang kepada tujuh kepala keluarga terdampak kebakaran.
Bantuan tersebut diserahkan oleh Bupati Ardiansyah Sulaiman bersama Kepala Dinas Sosial Kutim, Ernata Hadi Sujito, Camat Telen, Petrus Ivung, serta Kepala Desa Kernyanyan, Samiun, dan disaksikan oleh warga setempat.
Kebakaran yang terjadi beberapa waktu lalu menghanguskan sejumlah rumah warga dan menyebabkan kerugian material yang signifikan.
Bantuan yang diberikan oleh Baznas dan Dinas Sosial Kutim diharapkan dapat meringankan beban para korban dan mempercepat proses pemulihan pasca-bencana.
Bupati Ardiansyah Sulaiman dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa Baznas Kutim berhasil mengumpulkan dana zakat sebesar Rp 14 miliar pada tahun 2024, meningkat pesat dibandingkan dengan tahun 2023 yang hanya mencapai Rp 3 miliar.
Kenaikan dana zakat tersebut merupakan yang terbesar di Indonesia, berkat kebijakan peningkatan insentif PNS dan gaji PPPK serta TK2D yang diterapkan sejak tahun 2021.
“Bantuan uang tunai ini akan digunakan untuk membantu proses rehabilitasi dan pembangunan kembali rumah-rumah yang rusak akibat kebakaran,” jelas Bupati Ardiansyah.
Selain itu, Bupati Ardiansyah mengungkapkan rencana peningkatan anggaran per RT dari 50 juta menjadi 250 juta rupiah per tahun pada 2025.
Kenaikan anggaran ini akan digunakan untuk kegiatan pencegahan kebakaran di wilayah pedalaman, termasuk pengadaan fasilitas seperti tandon air dan sistem distribusi yang mudah diakses oleh warga, sebagai antisipasi dini kebakaran.
Terkait permintaan Kepala Desa Kernyanyan, Samiun, yang menginginkan mobil pemadam kebakaran mini di wilayahnya, Ardiansyah menjelaskan bahwa meskipun pengadaan unit mobil damkar bisa dilakukan, namun membutuhkan banyak komponen pendukung lainnya, seperti SDM yang terlatih, biaya pemeliharaan rutin, dan anggaran operasional. Oleh karena itu, kenaikan anggaran RT bisa dimanfaatkan untuk pengadaan infrastruktur pendukung lainnya.
Ketua Baznas Kutim, Masnif Sofwan, berharap bantuan yang diberikan dapat meringankan penderitaan para korban dan memberikan semangat untuk membangun kembali rumah mereka. Ia juga mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kebersamaan dan saling membantu dalam menghadapi musibah.
“Semoga bantuan ini bisa sedikit meringankan dan mempercepat pemulihan korban kebakaran. Mari kita terus bergotong royong, karena dengan kebersamaan, persoalan akan terasa lebih ringan,” tambah Sofwan.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari warga Desa Kernyanyan yang merasa terbantu dan semakin optimis untuk melanjutkan kehidupan mereka setelah musibah kebakaran tersebut. (*)
Komentar