Luwu Timur Jalin Kerjasama Studi Kelayakan Perberasan dengan Sawerigading Riset Center

LUWU TIMUR— Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kabupaten Luwu Timur resmi menjalin kerjasama dengan Sawerigading Riset Center untuk melakukan studi kelayakan sektor perberasan di wilayah tersebut.

Kerjasama ini ditandai dengan pertemuan yang melibatkan tim peneliti dari Sawerigading Riset Center, yakni Dr. Ichwan Muis, S.ST., MPS.Sp dan Iriansa, S.Si., M.Sc, serta Tim Ahli Perencanaan Pembangunan Luwu Timur, Dr. Masluki, S.P., M.P. Turut hadir pula Direktur Eksekutif Sawerigading Riset Center, Surahman, S.Pd., M.Pd.

BACA JUGA :  Perusahaan Smelter Baru di Bua, Sistem Perekrutan Tenaga Kerja Dinilai Tak Perhatikan Keselamatan Pelamar

Studi kelayakan ini bertujuan untuk menganalisis potensi dan kondisi sektor perberasan di Kabupaten Luwu Timur. Selain mengukur skala produksi beras dan luasan lahan sawah yang ada, studi ini juga akan memetakan lahan potensial yang dapat dikembangkan menjadi lahan produktif. Tujuan utamanya adalah menarik minat investor untuk membangun sentra produksi beras di daerah tersebut.

Dalam paparannya, Surahman menjelaskan bahwa riset ini juga mencakup analisis kesiapan infrastruktur hilir yang mendukung produksi beras, identifikasi peluang ekonomi baru untuk diversifikasi pendapatan petani dan daerah, perumusan model bisnis yang realistis dan menarik bagi investor, serta skema kemitraan yang berpihak pada petani. Rekomendasi sektor pertanian nantinya akan disusun berbasis data yang komprehensif.

BACA JUGA :  Agus Salim Tutup Turnamen Sepak Bola Kajati Sulsel CUP 1

Sementara itu, perwakilan Bapperida Luwu Timur, Ainuddin, menyampaikan bahwa enam kecamatan telah ditetapkan sebagai lokus utama dalam studi ini. Enam kecamatan tersebut merupakan wilayah yang dikenal sebagai lumbung padi di Kabupaten Luwu Timur.

Namun, ia juga mengungkapkan beberapa tantangan yang dihadapi sektor pertanian di daerahnya. Antara lain, kurangnya minat generasi muda untuk bertani, keterbatasan distribusi pupuk bersubsidi—yang hanya mencakup lahan maksimal 2 hektar—serta belum berkesinambungannya praktik budidaya padi organik. Hal ini menunjukkan pentingnya upaya intensifikasi dan penguatan sistem pertanian yang lebih berkelanjutan.

BACA JUGA :  Setelah Dilantik Jadi Wakil Bupati Lutim, Budiman Menangis Kenang Saat Cium Tangan Husler

Pertemuan ditutup dengan penandatanganan kontrak kerjasama antara Bapperida Luwu Timur dan Sawerigading Riset Center sebagai bentuk komitmen bersama dalam mendorong pembangunan sektor pertanian berbasis riset dan inovasi. (*)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Komentar