Optimalisasi Pemberdayaan Masyarakat untuk Tekan Kemiskinan di Kutim

SAMARINDA, LAYARNEWS.ID  – Penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) juga berfokus pada pemberdayaan masyarakat, seperti yang dibahas dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Penanggulangan Kemiskinan yang dihadiri Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Kutim Agus Hari Kesuma (AHK).

Acara ini berlangsung beberapa waktu lalu di Ballroom Hotel Amaris dan diinisiasi oleh Bappeda Kutim bersama Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Kalimantan Timur.

Dalam Rakor tersebut, salah satu isu utama adalah pentingnya inovasi dalam pengembangan program pemberdayaan masyarakat. AHK menyoroti bahwa kelompok rentan seperti petani, nelayan, dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) perlu mendapatkan perhatian khusus melalui program-program berbasis kebutuhan lokal.

BACA JUGA :  Pemkab Kutim Perkuat Komitmen Pertahankan Opini WTP Melalui Kegiatan TLHP

“Pemberdayaan masyarakat adalah kunci untuk mengurangi kemiskinan. Dengan memberikan pelatihan, akses pembiayaan, dan infrastruktur pendukung, kelompok rentan ini dapat meningkatkan taraf hidupnya,” kata AHK.

Rakor ini juga menggarisbawahi pentingnya memaksimalkan pemanfaatan dana desa. Dana tersebut diharapkan bisa digunakan untuk program-program strategis yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat miskin, seperti pengembangan usaha lokal, pelatihan keterampilan, dan pembangunan infrastruktur.

Selain itu, AHK mengapresiasi kehadiran mitra pembangunan dan organisasi masyarakat yang turut memberikan masukan dalam Rakor. Kolaborasi lintas sektor diharapkan dapat mempercepat upaya penanggulangan kemiskinan di Kutim.

BACA JUGA :  168 Kepala Desa dan 1.197 BPD Terima SK Bupati Tentang Perpanjangan Masa Jabatan

“Kita semua memiliki tanggung jawab moral untuk memastikan bahwa seluruh warga Kutim memiliki akses terhadap kehidupan yang layak. Program pemberdayaan masyarakat harus benar-benar menyasar akar masalah kemiskinan,” tegasnya.

Dengan hasil diskusi ini, pemerintah daerah optimis dapat merumuskan solusi-solusi strategis yang mampu mengatasi masalah kemiskinan secara berkelanjutan. Program-program prioritas yang akan disusun pada tahun 2025 diharapkan mampu menjawab tantangan yang ada dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kutim secara keseluruhan. (*)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Komentar