Tak Kunjung Mendapat Respon Gubernur, Aliansi WTL Ancam Demo Berjilid-Jilid

MAKASSAR, LAYARNEWS.ID – Wija To Luwu (WTL) terus menggelorakan Aksi menuntut permintaan maaf Gubernur Sulawesi Selatana, Andi Sudirman Sulaiman, akibat ucapannya yang dianggap melukai hati warga Rampi.

“Belum ada respon dari gubernur ini,” kata Yandi, Koordinator Aksi saat dikonfirmasi, Senin (23/5/2022)

Aksi tersebut bermula saat Andi Sudirman Sulaiman menyampaikan Pidato saat malam puncak hari jadi Luwu Timur yang ke-19.

“Gerakan itu bermula dari pernyataan Gubernur Sulsel yang ingin mengeluarkan Rampi dari sulsel dan Indonesia,” ucapnya

Dari perkataan tersebut, membuat beberapa pihak kecewa dengan apa yang diungkapkan oleh Gubernur Sulsel dengan nada becanda, ingin mengeluarkan Rampi dari Indonesia.

“Berangkat dari kekecewaan masyarakat Luwu Raya, seluruh Elemen WTL telah bersepakat untuk semakin getol juga bersemangat menggaungkan DOB Luwu Tengah dan Provinsi Luwu Raya, sebab selama ini Pemprov Sulsel dianggap gagal memberikan kesejahteraan bagi masyarakat di Luwu Raya,” sebutnya

Yandi mengatakan, gerakan tersebut akan terus dilakukan hingga Gubernur Sulsel memberikan klarifikasi dan permohonan maaf sesuai apa yang menjadi tuntutan massa aksi.

“Gerakan ini tak akan berkesudahan, bahkan akan berjilid jilid hingga Gubernur Sulsel meminta maaf kepada masyarakat Rampi dan Luwu Raya. Sebab bagi Wija To Luwu menegakkan siri’ adalah segalanya,” tegasnya

Hingga saat ini belum ada klarfikasi maupun permintaan maaf yang disampaikan oleh ASS kepada warga Rampi secara terbuka atas perkataan yang disampaikannya pada puncak perayaan hari jadi Luwu Timur beberapa waktu lalu.

“Sampai detik ini tidak ada itikad baik dari Gubernur Sulsel untuk mengklarifikasi dan meminta maaf secara terbuka atas statmentnya yang telah melukai masyarakat Rampi dan Luwu Raya,” imbuhnya

Ia pun menyayangkan sikap orang nomor 1 di Sulawesi Selatan tersebut yang seolah menghindari aksi demonstrasi. Pasalnya sampai hari ini ASS belum bisa ditemui secara terbuka.

“Hal itu sebagai tanda kegagalan Gubernur memimpin Sulsel. Sekaligus kegagagalan Gubernur mengakomodir semua Golongan. Padahal sejatinya pemimpin yang baik adalah dia yang hadir memberi solusi ketika rakyatnya datang menjerit juga memiliki kemampuan merangkul seluruh Golongan dalam wilayah yang ia pimpin,” tandasnya

Sekedar untuk diketahui, 23 Mei 2022 merupakan aksi demonstrasi jilid 3 yang dilakukan oleh ” Aliansi WTL Menggugat “, gerakan tersebut bermula dari pernyataan Gubernur Sulsel yang ingin mengeluarkan Rampi dari Indonesia. Atas statment demikian mengundang kritikan juga kemarahan WTL se-Indonesia. (*)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Komentar