LUWU TIMUR, LAYARNEWS.ID — Usman Sadik, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Luwu Timur, Sulawesi Selatan, terpaksa harus berurusan dengan pihak berwajib atas dugaan kasus penganiayaan ke Pengawas SPBU yang terjadi pada Kamis (5/5) sekira pukul 18:00 Wita.
“Laporan Pengaduannya sudah masuk,” ucap Ipda Wira, Kasi Humas Polres Luwu Timur
Kejadian tersebut berawal saat ketika Usman Sadik (Wakil Ketua DPRD Luwu Timur), hendak mengisi BBM jenis Pertalite di SPBU Togo Kecamatan Wasuponda. Namun Pihak SPBU mengatakan bahwa Bahan Bakar yang disebutkan belumlah tersedia. Tidak percaya dengan apa yang dikatakan Operator SPBU Usman lalu turun dari mobil dan memarahi petugas tersebut.
“Dari keterangan pelapor, Usman saat di pertamina meminta mengisi emergency pertalite, namun Maria sang Operator mengatakan bahan bakar tersebut tidak tersedia, US yang tidak terima lantas mengancam operator SPBU Wasuponda,” lanjut Wira
Kondisi Amarah yang belum surut, Usman kembali berucap dengan nada mengancam, akan menutup SPBU tersebut jika pasokan bahan Bakar jenis pertalite tak kunjung terpenuhi.
“Sampaikan ke Bos mu, kalau besok tidak ada itu Pertalite saya tutup ini SPBU,” ucap Usman (Terlapor) dalam laporan pengaduan
Rudi (26) Pengawas SPBU Togo saat mendengar keributan tersebut bergegas memberikan klarifikasi terkait BBM jenis Pertalite yang masih kosong dikarenakan SPBU tersebut masih baru.
“Mendengar keributan itu, saya langsung berkata ke Pak Usman bahwa pertamina ini masih baru, belum ada Pasokan Bahan Bakar Pertalite masuk ke SPBU ini,” ucap Rudi saat dikonfirmasi
Usman yang belum percaya langsung menampar Pengawas SPBU (Rudi), Rudi dengan gerak cepatnya berusaha menghindari Tamparan yang dilayangkan kepadanya.
“Dia tidak terima dengan ucapan saya lalu kemudian menampar saya namun saya hindari beberapa kali,” sebut Rudi
Tidak hanya si Usman, Sang Sopir yang juga berada di lokasi kejadian, tiba-tiba turun dari mobil sambil berlari kearah Rudi kemudian langsung memukul dan menendang Sang Pengawas.
“Tidak lama setelah itu, turun supirnya langsung dia hampiri ka dan memukul dengan cara menendang kaki saya satu kali kemudian meninju lengan saya,” bebernya
Terpisah, Wakil Ketua II DPRD Luwu Timur, Usman Sadik, membantah isu bahwa dirinya bersama dengan sopirnya telah melakukan penganiayaan ke salah seorang Pengawas SPBU Togo, pada Kamis (5/5) sekira pukul 18.07 Wita.
“Memang sopir saya sempat menghampiri Rudi (petugas SPBU), tapi saya melerai untuk tidak melakukan pemukulan. Sopir saya juga tidak mengenal Rudi karna tidak ada identitas yang digunakan sebagai karyawan SPBU,” tegas Usman Sadik, saat dikonfirmasi, melalui pesan Whats App
Ia beralasan, bahwa tindakan yang dilakukannya semata-mata untuk menahan sopirnya agar tidak melakukan pemukulan ke Petugas SPBU.
“Apa yang di mediakan itu tidak benar adanya yang mengatakan terjadi pemukulan, karna saya yang menahan sopir saya untuk tidak melakukan pemukulan,” tandas Usman.
Hal tersebut kemudian dibantahkan oleh Rudi sang Pengawas SPBU Togo yang ternyata juga merupakan salah satu Aktivis Pemuda/Mahasiswa di Luwu Timur, bahwa dirinya saat itu benar telah dianiaya Usman dan Sopirnya.
“Bukan melerai itu, na dia saja berusaha mau pukul ka. Bukan melerai kalau begitu caranya,” tegas Rudi
Hingga berita ini diturunkan, kasus tersebut sementara dalam penanganan pihak Kepolisian Resor Luwu Timur. (Shr)
Komentar