Update Rilis Korban Banjir dan Longsor di Luwu

LUWU, LAYARNEWS.ID — Duka mendalam bagi menyelimuti masyarakat Luwu, setelah diterjang Banjir Bandang pada Jumat, 3 Mei lalu.

Akibatnya, sebanyak 134 rumah warga hanyut terbawa derasnya air sungai yang meluap. Banjir terparah terjadi di desa Mardinding, kecamatan Bajo barat. 46 rumah hanyut tidak tersisa.

Selanjutnya, di Desa Cimpu 1 rumah, Desa Poringan 30 rumah, Desa Kaili 22 rumah, Desa Mardinding 46 rumah, Desa Saronda 14 rumah, Desa Bone Lemo 17 rumah, dan Desa Balla 4.

Data tersebut terpampang pada papan informasi di Posko Induk Tanggap Bencana Sulawesi Selatan, di Tribun Lapangan Andi Djemma Kota Belopa, pada Minggu (5/5).

Selain hanyut, ratusan rumah juga dinyatakan rusak ringan, rusak berat, hingga ada pula yang ambruk. Akibatnya, ratusan keluarga kehilangan tempat tinggal.

BACA JUGA :  DPPKB Kutim Diseminasi Hasil Verifikasi dan Validasi Keluarga Beresiko Stunting Tahun 2024

Bukan hanya rumah, bencana kali ini merenggut belasan jiwa. Di hari yang sama, 8 orang meninggal akibat bencana longsor terjadi di Desa Buntu Sarek, Kecamatan Latimojong.

Mereka adalah Rumpak L (97), Jatima P (55), Rima P (84), Muh. Misdar P, (29), Mawi P(57), Sukma P (9), Kapila P (84), dan Sampe P (55).

Di tempat berbeda, 2 orang meninggal akibat disapu Banjir di Suli Barat. Mereka adalah Sunarti P (42), dan Nadira P (45). Sementara, satu lagi atas nama Ulfiyana P (7) ditemukan oleh tim Basarnas, pukul 12.43 WITA, siang tadi.

Sementara, Mifta Nurjanah P (4) dilaporkan hilang. Hingga kini Basarnas menghentikan pencaharian, namun akan dilanjutkan esok pukul 08.00 WITA.

BACA JUGA :  Peringati HSN, BPS Luwu Memasyarakatkan Statistik

Dalam agebda pencaharian esok akan dibagi menjadi 8 tim. Pencaharian korban dimulai dari lokasi kejadian, hingga muara Sungai Suli.

Sejak hari pertama, PJ. Bupati Luwu H Muh. Saleh menetapkan tanggap bencana selama 30 hari. Berikut imbauannya;

1. Menghindari kegiatan yang berdekatan dengan tepi sungai dan/atau tebing yang curam agar selalu waspada dan jika dimungkinkan untuk mengungsi terlebih dahulu ke tempat yang aman.

2. Bagi sekolah yang terdampak banjir dan atau jalur menuju sekolahnya terdampak banjir, dapat diambil kebijakan oleh UPT masing-masing agar anak-anak dapat diliburkan sementara dan/atau dapat belajar secara daring, sampai dengan kondisi banjir sudah benar-benar surut.

BACA JUGA :  Korban Bencana Banjir Kekurangan Bantuan, Banyak, Hanya Lewat Depan Mata

3. Selalu menjaga kesehatan, karena saat banjir dan pasca banjir akan berdampak

pada banyaknya wabah penyakit yang muncul. 4. Selalu berkoordinasi dengan jajaran pemerintah dan pihak keamanan setempat jika menemukan berbagai persoalan yang tidak dapat diatasi.

5. Bagi seluruh aparat pemerintah daerah siap siaga dan membantu penanganan bencana di lokasi atau daerah masing-masing.

6. Bagi seluruh satuan kerja penanggulangan bencana daerah untuk mengarahkan seluruh personil, sarana dan prasarana pemerintah daerah untuk membantu penanganan bencana.

7. Jika terjadi hal-hal yang membutuhkan informasi, dapat menghubungi call center BPBD Kabupaten Luwu Nomor: 081242040888. (*)

 

Komentar