SAMARINDA, LAYARNEWS.ID – Demi memperkuat kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) dan mempersiapkan mereka menghadapi tantangan masa depan, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutai Timur (Kutim) mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) selama empat hari di Hotel Five Premiere, Samarinda.
Kegiatan ini berlangsung sejak Rabu (6/11/2024) hingga Sabtu (9/11/2024), dengan melibatkan berbagai pejabat struktural dan fungsional dari DPPKB Kutim.
Bimtek ini bertujuan meningkatkan kapasitas ASN dalam menjalankan program-program yang dipercayakan, dengan menghadirkan Pusat Pelatihan dan Pengembangan serta Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah (Puslatbang KDOD) Samarinda sebagai narasumber.
Para ahli yang diundang memberikan pengetahuan dan keterampilan terbaru agar ASN mampu menghadapi berbagai dinamika pekerjaan.
Kepala DPPKB Kutim, Achmad Junaidi B, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi sarana evaluasi sekaligus dorongan untuk meningkatkan motivasi ASN di lingkungan DPPKB.
Ia berharap peserta Bimtek tidak hanya memperoleh ilmu baru, tetapi juga berkomitmen meningkatkan kinerja, khususnya dalam pengelolaan anggaran dan pelaksanaan kegiatan yang kian kompleks.
“Dengan adanya Bimtek ini, saya berharap rekan-rekan ASN dapat lebih meningkatkan progres kinerja, terutama dalam hal pengelolaan anggaran dan pelaksanaan kegiatan. Tahun 2025 mendatang, anggaran yang dialokasikan oleh pemerintah akan lebih besar, sehingga ASN di DPPKB diharapkan dapat menjalankan tugasnya dengan lebih optimal,” kata Junaidi.
Kegiatan ini juga merupakan kelanjutan dari sejumlah pelatihan sebelumnya, seperti Workshop Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), orientasi lapangan, dan penyusunan risk register. Pelatihan-pelatihan tersebut bertujuan memperkuat pemahaman ASN dalam berbagai aspek manajemen, guna mendukung kinerja yang lebih baik di tengah tantangan pelayanan publik yang semakin berkembang.
Sementara itu, Kepala Puslatbang KDOD LAN, Muhammad Aswad, mengapresiasi inisiatif DPPKB Kutim dalam meningkatkan kompetensi ASN. Menurutnya, kemampuan ASN beradaptasi dengan perubahan merupakan kunci utama dalam menjalankan tugas organisasi secara efektif.
“Berdasarkan survei, sekitar 81 persen masalah organisasi dapat diselesaikan dengan peningkatan kompetensi melalui pelatihan dan pengembangan,” ungkap Aswad.
Aswad juga menyoroti pentingnya implementasi Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang Manajemen ASN, yang mewajibkan setiap ASN untuk terus mengembangkan kompetensinya. Mulai tahun 2025, pengembangan kompetensi akan menjadi bagian dari Sasaran Kerja Pegawai (SKP) yang harus dipenuhi.
“Saya berharap peserta Bimtek ini tidak hanya menambah kompetensi pribadi, tetapi juga memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai apa yang harus dilakukan di masa depan. Dengan begitu, kita bersama-sama dapat membangun organisasi yang lebih baik dan berkontribusi positif bagi daerah,” jelas Aswad.
Bimtek yang diselenggarakan oleh DPPKB Kutim ini menjadi langkah strategis dalam mempersiapkan ASN yang handal dan berkompeten untuk mendukung terciptanya pelayanan publik yang optimal. Di tengah tuntutan peningkatan kualitas pelayanan, upaya ini menjadi fondasi penting dalam mendorong ASN untuk lebih aktif dalam memberikan pelayanan yang cepat, tepat, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Melalui kegiatan ini, DPPKB Kutim berharap dapat terus beradaptasi dengan perkembangan zaman dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, khususnya dalam bidang pengendalian penduduk dan keluarga berencana. (*)
Komentar