Pemprov Klaim Warga Burau-Luwu Timur Salah Alamat Berikan Kritik, Huzain: Tidak Ada Urusan Kesitu

LUWU TIMUR, LAYARNEWS.ID —Pemprov Sulsel menanggapi protes yang disampaikan warga Lutim. Kritik ini dinilai salah alamat karena jalan rusak yang dipersoalkan warga merupakan jalan nasional.

“Batas Luwu Utara-Wotu itu merupakan jalan nasional. Kondisinya memang rusak,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Sulsel Astina dalam keterangannya, Minggu (1/5).

Sehingga kerusakan jalan tersebut bukan menjadi tanggung jawab provinsi. Kerusakan jalan tersebut menjadi kewenangan pusat karena merupakan jalan nasinal. Namun pihaknya sudah membantu mengusulkan penanganan jalan tersebut.

“Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan juga telah mengusulkan ruas jalan ini ke Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Kementerian PUPR untuk ditangani tahun 2023,” tandasnya.

Menanggapi hal demikian, Menurut masyarakat setempat, pihak pemerintah seolah mengajaknya memperdebatkan kewenangan terkait jalan Rusak di Luwu Timur.

“Tidak perlu kita mengajak berdebat itu masyarakat, karena pemerintah yang lebih tau,” kata Huzain, salah satu Tokoh Pemuda Luwu Timur, saat dikonfirmasi, Kamis (5/5/2022)

Menurutnya, kewenangan hal tersebut tidak perlu untuk didiskusikan, apa lagi menuduh masyarakat salah alamat dalam memberikan kritik. Kendati kebanyakan masyarakat awam, mereka hanya ingin kondisi jalan tersebut segera ditindak lanjuti.

“Nda perlu kita diskusi siapa yang berwenang, bertanggung jawab, salah alamat atau tidak. tidak ada urusan itu, Masyarakat juga tidak tau akan hal itu, mereka hanya melayangkan kritik dan apa yang mereka kritik itu harus selesai,” imbuh Huzain

Lebih lanjut Huzain mengatakan, terkait kewengangan, Pemerintah yang lebih memiliki wewenang dalam mengatasi hal demikian.

“Persoalan siapa yang punya wewenang, kalau mereka merasa punya tanggung jawab yah urusi, bukan malah mengeluarkan statemen tidak logis yang semakin memancing keributan masyarakat,” jelasnya

Menurutnya, hal tersebut dilakukan bukan atas dasar kepentingan kelompok, melainkan kepentingan bersama begitupun dengan kepentingan pemerintah saat akan melakukan perjalana Dinas.

“Ini juga bukan kepentingan kelompok tapi Kepentingan bersama, mereka pun kalau perjalanan dinas akan rasakan dampaknya kalau dia lalui itu jalan,” tegasnya

Huzain mengatakan, jalan di Bone Pute-Burau hingga kini belum sama sekali tersentuh perbaikan dari pemerintah, selain menempel aspal disepanjang Ruas Jalan yang ada di Kecamatan Burau.

“Mereka pasti punya historisnya itu, di mana jalan yang sudah diperbaiki dan mana yang belum. Kalau di Bone Pute ini kan, sama sekali belum pernah diganti aspalnya, ditempel-tempel ji terus,” beber Huzain

(Id/Erk)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Komentar